widget

Social Icons

Pemecahan Masalah ( PROBLEM SOLVING )


Bila kita tinjau dari pengertian problem solving dari asal kata (etimologi) bahwa “Problem, soal; masalah; teka teki.”[1] Sedangkan kata solving dari kata solve, yaitu “menghancurkan; melarutkan; menyelesaikan (soal).”[2]

Kata solving dipergunakan seolah menunjukkan pada kata benda yang berasal dari kata kerja yang disebut dengan Gerund. Jadi kata solving pada problem solving bukanlah bermaksud kata kerja, melainkan menunjukkan kata benda (mashdar) atau yang dibendakan. Dari itu kata problem solving dapat diartikan pemecahan masalah.




Menururt para ahli bahwa metode problem solving adalah :


a.                   Menurut Abdul Kadir Munsyi, Nasai Hasyim dan Mukhrin, Metode Problem Solving yaitu metode yang dilakukan dengan cara langsung menghadapi masalah, mengetahui dengan sejelas-jelasnya dan menemukan kesukaran-kesukarannya sehingga dapat dipecahkan.[3]

b.                  Menurut Muhammad Ali dalam bukunya Guru dalam proses Belajar mengajar menguraikan bahwa metode Problem Solving atau metode pemecahan masalah sama dengan metode  Inguiry dan Discovery yaitu :
Metode Inguiry dan Discovery pada dasarnya dua metode yang saling berkaitan satu dengan yang  lain.
-                      Inguiry artinya penyelidikan,
-                      discovery artinya penemuan.
Dengan melalui penyelidikan siswa akhirnya dapat memperoleh suatu penemuan.[4]

c.         Menurut Jusuf Djajadisastra, mengungkapkan bahwa metode problem solving atau metode pemecahan masalah adalah :
Metode Pemecahan Masalah atau metode Berfikir Reflektif atau sering pula disebut dengan nama Metode Problem Solving, merupakan suatu cara mengajar yang merangsang seseorang untuk menganalisa dan melakukan sintesa dalam kesatuan struktur atau situasi dimana masalah itu berada, atas inisiatif sendiri.[5]

d.         Menurut Zuhairini, Abdul Ghofir dan Slamet As. Yusuf mengemukakan bahwa “Metode Problem Solving adalah suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih anak-anak untuk menghadapi masalah-masalah dari yang paling sederhana sampai kepada masalah yang sulit.”[6]
Dari beberapa definisi di atas mengenai metode problem solving tidak diperoleh keterangan yang kontra antara pendapat satu dengan lainnya. Kesemua pendapat tersebut pada  prinsifnya   adalah   sama   walau   berbeda   redaksinya.   Dari itu  bisa   dilihat   unsur-unsur   yang   terdapat   pada   metode problem   solving   ini   antara   lain:
1)      Siswa dalam proses belajar mengajar.  
2)      Ada masalah yang dihadapi sesuai yang harus dipecahkan, dianalisa dan   disimpulkannya,
3)      Masalah  tersebut diselesaikan siswa sendiri tanpa bantuan dari orang lain   (sebisa-bisanya).
4)      Sifatnya melatih kemampuan sesuai berfikir sendiri, menemukan sendiri,      dan merumuskan sendiri.
Dengan memperhatikan unsur-unsur di atas dapat disederhanakan   pengertian  metode  problem  solving  adalah: Suatu cara yang dilakukan dalam   pendidikan dan pengajaran untuk mencapai tujuan pelajaran tersbut dengan   melatih si terdidik menye1esaikan suatu permasa1ahan dari masa1ah yang   mudah   sampai   yang   paling   sulit   dikerjakan   sendiri,   ditemukan   sendiri,   dan   disimpulkan   sendiri.

Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
1.      
  1.         Persiapan
a.      Bahan-bahan yang akan dibahas terlebih dahulu disiapkan oleh guru.
b.     Guru menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan sebagai bahan pembantu dalam memecahkan persoalan.
c.      Guru memberikan gambaran secara umum tentang cara-cara pelaksanaannya.
d.     Problem yang disajikan hendaknya jelas dapat merangsang peserta didik untuk berpikir.
e.      Problem harus bersifat praktis dan sesuai dengan kemampuan peserta didik
  1. 2.     Pelaksanaan
a.      Guru menjelaskan secara umum tentang masalah yang dipecahkan.
b.     Guru meminta kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan tentang tugas yang akan dilaksanakan.
c.      Peserta didik dapat bekerja secara individual atau berkelompok.
d.     Mungkin peserta didik dapat menemukan pemecahannya dan mungkin pula tidak.
e.      Kalau pemecahannya tidak ditemukan oleh peserta didik kemudian didiskusikan mengapa pemecahannya tak ditemui.
f.       Pemecahan masalah dapat dilaksanakan dengan pikiran.
g.      Data diusahakan mengumpulkan sebanyak-banyaknya untuk analisa sehingga dijadikan fakta.
h.     Membuat kesimpulan.
  1. 3.     Keuntungan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
a.      Melatih peserta didik untuk menghadapi problema-problema atau situasi yang timbul secara spontan.
b.     Peserta didik menjadi aktif dan berinisiatif sendiri serta bertanggung jawab sendiri.
c.      Pendidikan disekolah relevan dengan kehidupan.
  1. 4.     Kelemahan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
a.      Memerlukan waktu yang lama
b.     Murid yang pasif dan malas akan tertinggal
c.      Sukar sekali untuk mengorganisasikan bahan pelajaran.
d.     Sukar sekali menentukan masalah yang benar-benar cocok dengan tingkat kemampuan peserta didik.



[1] Poerwadarminta, dan Wojowasito, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, Hasta, Bandung, 1980, op cit. h 159
[2] Ibid, h. 204.
[3] Abdul Kodir Munsyi, Nasa’I Hasyim, dan Mukhrin.Pedoman Mengajar Bimbingan Praktis Untuk Calon Guru, Al Ikhlas, Surabaya, 1981, h. 77.
[4] Muhammad Ali. Guru Dalam Proses Belajar Mengaja, Sinar Baru, Bandung., 1987, h. 86.
[5] Ibid.
[6] Zuhairini, Abdul Ghofir dan Slamet As.Yusuf. Metodik Khusus Pendidikan Agama, Usaha Nasional, Surabaya, 198, h. 99.